Selasa, 23 September 2014

Gedung DPRD Barito Utara
Muara Teweh,-SBO,- Setelah pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Barito Utara, Senin (18/8) lalu, selaku partai yang memperoleh suara terbanyak Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Barito Utara sudah mengajukan tiga nama calon ketua (pimpinan) DPRD kepada Dewan Pengurus Pusat (DPP) di Jakarta.
Sebuah sumber yang layak dipercaya kepada media ini menyebutkan, DPC PDI-P Barito Utara dua kali mengajulan nama, yang pertama tiga orang disusul yang kedua sebanyak dua orang, namun sumber media ini di DPRD Barito Utara, konon akhirnya DPP mempercayai

Baca selengkapnya!

Sabtu, 20 September 2014

KANDIDAT CALON GUBERNUR KALTENG MASIH BELUM MENGKRISTAL

Willy M Yoseph
Achmad Yuliansyah
Palangkaraya, DP,- Riuh politik menjelang Pemilu Gubernur Kalimantan Tengah kian terasa hangat, akhir-akhir ini sejumlah tokoh, terdiri dari politisi, birokrat, akademisi dan dari dunia usaha tampak berupaya mengkondisikan diri atau tokoh mereka untuk dicalonkan menjadi Gubernur Kalimantan Tengah priode 2015-2020 mendatang.
Sejumlah pengamat politik di Palangkaraya menilai apa yang terjadi saat ini merupakan hal yang biasa dan hingga saat ini masih belum mengerucut kepada beberapa tokoh unggulan, hal serupa juga dikemukakan oleh pengamat sosial politik dan kemasyarakatan dari Universitas Palangka Raya (Unpar) Prof Dr HM Noersanie Darlan MS PH, ia  berpendapat figur calon Gubernur Kalimantan Tengah untuk periode mendatang belum mengkristal.
"Memang tampaknya banyak yang akan bermunculan mau ikut Pemilihan Umum Kepala Daerah atau Pilkada Kalteng 2015, tapi sampai saat ini figur calon gubernur Kalteng tersebut masih belum mengkristal," katanya kepada Antara di Banjarmasin, Kamis.
Saat syukuran atas berakhirnya studi anaknya di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin, Guru Besar Unpar itu menyebut Gubernur Kalteng sekarang (Teras Narang) juga menyiapkan orang sebagai regenerasi kepemimpinannya.
Selain itu, sejumlah politisi dan birokrat dari kabupaten/kota juga tampaknya bakal meramaikan suksesi kepemimpinan daerah "Bumi Isen Mulang" Kalteng tersebut.
Misalnya, Riban Satia yang putra kelahiran Bumi Isen Mulang (pantang mundur) tersebut dan kini Wali Kota Palangkaraya, juga salah seorang figur yang berpeluang untuk menjadi orang nomor satu di jajaran pemerintah provinsi itu.
Menurut mantan aktivis Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) itu, birokrat muda tersebut cukup piawi dalam kepemimpinan atau me-"manaj" daerah dan masyarakat "kota cantik" Palangkaraya.
"Kalau boleh kita pinjam istilah blusukan sebagaimana dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), saya kira Riban juga melakukan hal serupa sebelum menjadi Wali Kota Palangkaraya periode pertama," ungkapnya.
Oleh karena itu, saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Palangkaraya, tidak punya modal materi yang banyak, kecuali dengan melakukan kunjungan atau silaturahmi dari pemukiman penduduk ke pemukiman penduduk.
Sementara itu, Terang Narang yang mantan Ketua Komisi III DPR RI tersebut sudah dua periode menjadi Gubernur Kalteng, sehingga tidak memungkinan untuk ketiga kalinya atau mata jabatan kepala daerah selanjutnya.  Dalam kepemimpinan daerah Kalteng atau provinsi yang kini terdiri 14 kabupaten/kota itu, selama dua periode tersebut, Teras Narang berpasangan dengan H Akhmad Diran.
Sejumlah nama yang nampaknya akan ikut kontestasi Pemilu Gubernur Kalteng mendatang yang  kini mulai mengapung kepermukaan diantaranya, Achmad Diran (sekarang wakil Gubernur), Willy M Yoseph (Mantan Bupati Murung Raya), Achmad Yuliansyah (mantan Bupati Barito Utara), Ujang Iskandar (Bupati Kobar), Riban Satia (Walikota Palangkaraya), Abdul Razak (Ketua DPD Partai Golkar), Achmad Amur (mantan Bupati Pulang Pisau).(ant/ciputranews/j/1)



Rabu, 17 September 2014

KORUPSI BANSOS DI KALSEL MULAI DISIDANGKAN

Banjarmasin,-DP- Sebuah perkembangan baru penanganan perkara kasus korupsi Proyek Bantuan Sosial (Bansos) di Kalimantan Selatan (Kalsel), Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pengadilan Negeri Banjarmasin, Senin, mulai menyidangkan kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial tahun 2010 senilai Rp27,5 miliar di Biro Kesra Pemprov Kalimantan Selatan.
Pada sidang perdana di Pengadilan Tipikor PN Banjarmasin itu............................!!

 Baca Selanjutnya, KLIK DISINI!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...